Dalam dunia kerja, ada yang disebut kolaborasi kerja. Pasti belum banyak yang tahu apa saja jenis-jenisnya. Agar bisa mengetahui dengan benar hakikat dari kolaborasi, tentu Anda harus mengetahui arti dan jenisnya.

Kolaborasi memang sangat dibutuhkan untuk meningkatkan kualitas perusahaan. Dengan kolaborasi, pekerjaan semakin cepat selesai dan menghemat tenaga. Untuk mendukung kelancarannya, dibutuhkan kemampuan berkolaborasi seperti aktif mendengarkan, menghargai perbedaan pendapat, dan mengambil keputusan.

Jenis-Jenis Kolaborasi yang Ada dalam Dunia Kerja

Banyak Jenis Kolaborasi yang Sering Dilakukan dalam Dunia Kerja
Banyak Jenis Kolaborasi yang Sering Dilakukan dalam Dunia Kerja

Membahas soal kolaborasi, rasanya kurang lengkap jika tidak mengetahui pengertiannya. Bagi yang belum tahu, kolaborasi adalah sebuah konsep kerja sama yang berguna untuk mengembangkan ide dan mencapai tujuan bersama.

Kolaborasi dalam dunia kerja dibagi menjadi beberapa jenis. Jika ingin tahu apa saja itu, simak pembahasan lengkapnya di sini:

1. Kolaborasi Antar Departemen

Setiap perusahaan umumnya terdiri dari beberapa departemen. Saat mendapatkan tugas yang membutuhkan kemampuan gabungan dari departemen-departemen tertentu, maka perlu dilakukan kolaborasi.

Pasalnya, setiap departemen didukung oleh para ahli sesuai bidang yang di dalamnya. Dengan bekerja sama, pekerjaan menjadi terasa mudah dan bisa selesai sesuai waktu yang telah ditentukan.

Contoh kolaborasi antar departemen yaitu kolaborasi yang dilakukan oleh tim produk development dan tim marketing. Mereka akan bekerja sama untuk launching produk baru agar menarik minat target marketnya/

2. Kolaborasi Eksternal

Sesuai namanya, kolaborasi ini dilakukan dengan individu atau sebuah tim di luar perusahaan. Artinya, tim yang diajak kerjasama bukan dari perusahaan tempat bekerja atau cabangnya, tetapi dari pihak lain.

Manfaat penting dari kolaborasi eksternal adalah untuk menemukan solusi dari masalah yang dihadapi perusahaan. Jika sudah dilakukan kolaborasi eksternal, masalah yang dihadapi di biasanya di luar kemampuan tim internal perusahaan.

Oleh karenanya membutuhkan bantuan dari ahli yang tidak tergabung di perusahaan. Paling banyak, kolaborasi internal dilakukan perusahaan dengan penyedia jasa dalam bidang yang dibutuhkan.

3. Kolaborasi Tim

Jenis kolaborasi ini merupakan yang paling banyak ditemukan di perusahaan besar. Hampir setiap perusahaan membagi karyawan berdasarkan kemampuan yang dimiliki oleh setiap individunya.

Untuk mengefektifkan kinerja, individu dengan kemampuan tertentu ditempatkan pada departemen yang sesuai dengan kemampuannya. Misalnya saja, sales, human resource, keuangan, operasional, dan sebagainya.

Selanjutnya, departemen tersebut dibagi menjadi tim yang memiliki tugas dan perannya masing-masing. Saat menyelesaikan tugas dari atasan, biasanya tim-tim yang telah terbentuk akan bekerja sama.

4. Kolaborasi Internal

Tentu sudah tidak asing dengan istilah kolaborasi internal. Jika mempertanyakan apa itu kolaborasi internal, jawabannya adalah kolaborasi yang dilakukan oleh individu atau tim dalam perusahaan sama.

Kolaborasi internal terbilang luas yang umumnya melibatkan berbagai tingkat jabatan. Manfaatnya adalah untuk membantu karyawan perusahaan untuk mendapatkan informasi dan inovasi baru dan mencapai tujuan perusahaan.

Berkat kolaborasi internal, informasi dari salah satu tim akan jauh lebih mudah diketahui. Sebab, setiap tim seringkali merahasiakan informasi tertentu untuk menjaga kerahasiaan tim dan perusahaan.

5. Kolaborasi Komunitas

Tujuan dilakukannya kolaborasi komunitas cenderung mengarah ke belajar suatu bidang dan berbagi informasi penting, bukan menyelesaikan tugas. Informasi yang didapat selanjutnya akan dibagikan anggota lain yang tergabung dalam satu tim.

Bentuk kolaborasi komunitas sendiri bisa ditemukan dalam kolaborasi internal ataupun eksternal. Tergantung kebutuhan masing-masing perusahaan untuk menyelesaikan misi atau tugas khusus.

Contoh kolaborasi komunitas adalah departemen manajer memiliki akses informasi lebih luas dibandingkan dengan tim lain. Karena informasi yang dimiliki mereka dibutuhkan tim lain, akhirnya departemen manajer memberikan informasi sesuai yang dibutuhkan tim lain.

6. Kolaborasi Virtual

Perkembangan teknologi yang begitu besar juga menciptakan model kolaborasi baru yaitu kolaborasi virtual. Kolaborasinya dilakukan melalui aplikasi yang mendukung untuk mengirim pesan ke internal perusahaan.

Proses komunikasi yang dilakukan secara online mengefektifkan waktu dan kinerja. Sebab, prosesnya dapat dilakukan kapanpun dan dimanapun. Sewaktu kasus Covid-19 sangat tinggi, kolaborasi virtual menjadi kerjasama paling sering digunakan.

Sekarang, bentuk kolaborasi virtual masih banyak digunakan bagi perusahaan yang menerapkan work from home. Artinya, seluruh kegiatan yang berkaitan dengan pekerjaan dilakukan di rumah.

7. Aliansi Strategi

Sebagai informasi, aliansi strategi adalah salah satu jenis kolaborasi eksternal dimana dua perusahaan menjalin kerjasama untuk mencapai tujuan bersama. Bentuk kerjasama ini dapat berlangsung lama ataupun sebentar, tergantung kesepakatan bersama.

Aliansi strategi merupakan bentuk kerja sama yang banyak digunakan oleh perusahaan. Contoh penerapannya yakni, sebuah perusahaan ingin meningkatkan keefektifan absensi karyawan, akhirnya perusahaan tersebut menjalin kerjasama dengan penyedia absensi online.

Ada beberapa keuntungan yang didapatkan dari bentuk kolaborasi ini, mulai dari harga berlangganan yang lebih murah, promosi layanan bagi penyedia jasa, dan lain sebagainya.

8. Kolaborasi Cloud

Sistem penyimpanan cloud sangat membantu mempermudah perusahaan dalam menyimpan data-data penting. Aksesnya bisa dilakukan menggunakan perangkat lain yang tertaut dengan email sama sehingga sangat praktis dan efisien.

Berkat penyimpanan cloud, karyawan di perusahaan dengan mudah membagikan data-data yang mereka kerjakan atau miliki tanpa diketahui oleh orang di luar perusahaan. Dokumen di cloud mendukung untuk diupdate secara realtime.

Dalam hal ini, dikenal istilah kolaborasi cloud. Orang-orang yang memegang kendali cloud sama dapat berkolaborasi untuk membagikan, mereview, dan mengedit dokumen yang dibagikan pada cloud di lokasi sama.

9. Kolaborasi Jaringan

Fungsi penting dari kolaborasi jaringan adalah untuk mencapai tujuan pribadi. Kolaborasi tersebut umum dilakukan oleh individu ataupun tim melalui platform digital, bisa email perusahaan atau platform lain yang dapat mengumpulkan individu dengan individu lain.

Kolaborasi jaringan sering ditemukan di sosial media. Dimana setiap individu bisa dengan bebas berkomunikasi membahas hal-hal penting mengenai berbagai hal yang dianggap perlu dibahas bersama-sama.

Sebagai contohnya, seorang yang sedang mencari pekerjaan membuat postingan di LinkedIn dan bertanya pada jaringannya apakah ada lowongan pekerjaan yang sesuai dengan bidangnya atau tidak.

Manfaat Kolaborasi

manfaat kolaborasi
Kolaborasi Kerja Memiliki Banyak Manfaat

Bukan tanpa alasan, kolaborasi dilakukan untuk mencapai tujuan tertentu. Pada dasarnya, tidak semua masalah yang ada di dalam perusahaan dapat diselesaikan oleh individu. Sebagai solusinya, baik tim atau individu yang ada di perusahaan melakukan kolaborasi.

Kegiatan kolaborasi sangat membantu dalam memecahkan masalah ringan sampai rumit. Selain itu, berikut manfaat dari kolaborasi:

  • Meningkatkan produktivitas setiap karyawan dari berbagai divisi karena tugas dan permasalahan yang sedang dihadapi terselesaikan dalam waktu cepat.
  • Membangun lingkungan kerja yang baik sehingga karyawan tidak merasa bosan atau terbebani selama menyelesaikan pekerjaannya atau sebuah proyek tertentu.
  • Meningkatkan kepercayaan dan hubungan yang baik setiap karyawan. Dengan begitu kemungkinan terjadi kesalahpahaman akibat kurangnya komunikasi dapat dihindari.
  • Mendapatkan informasi sekaligus kemampuan yang tidak dimiliki tim dalam internal perusahaan.

Itulah pembahasan mengenai kolaborasi kerjadan manfaat-manfaatnya. Memahami hal-hal tersebut penting dilakukan supaya seluruh lapisan perusahaan mendapatkan solusi dari permasalah yang sulit dipecahkan.