Cara negosiasi gaji perlu diketahui bagi jobseeker terutama fresh graduate. Jangan sampai kerja keras Anda dibayar dengan gaji jauh dari kata layak. Sebab, terkadang ada pihak-pihak tertentu yang berlaku curang untuk mendapatkan keuntungan besar.

Akibatnya, karyawan harus rela menerima gaji kecil karena telah terikat kontrak. Jika kontrak kerja dilanggar, risiko yang akan ditanggung adalah karyawan harus membayar uang penalti atau bisa disebut juga uang ganti rugi.

Alur Negosiasi Gaji

negosiasi gaji
Ilustrasi Negosiasi Gaji Saat Review Kerja

Negosiasi gaji merupakan tahapan yang selalu ada saat wawancara kerja. HR akan menanyakan kepada calon karyawan perusahaan mengenai berapa besaran gaji yang ingin didapatkannya jika diterima sebagai karyawan.

Mengambil keputusan mengenai berapa besaran gaji untuk posisi yang ditempati tidak boleh sembarangan. Survey terlebih dahulu di website terpercaya, selanjutnya sesuaikan dengan standar gaji kota dan kantor Anda.

Alur negosiasi gaji melalui beberapa tahapan, yaitu dimulai dengan persiapan interview dan negosiasi  gaji, interview dan pertanyaan ekspektasi gaji, offering letter, menyetujui atau menolak nominal gaji yang ditawarkan HR, terakhir tanda tangan kontrak atau bisa juga negosiasi gaji kembali jika belum menemukan kesepakatan.

Negosiasi sebaiknya dilakukan sebelum tanda tangan kontrak agar gaji yang didapatkan sesuai dengan kerja keras yang dilakukan. Negosiasi ini bisa dilakukan saat ditanya tentang ekspektasi gaji, gaji yang ditawarkan tidak sesuai, serta skala perusahaan memungkinkan memberi gaji lebih tinggi.

Tips Negosiasi Gaji

tips negosiasi gaji
Ada Beberapa Tips Negosiasi Gaji yang Penting Untuk DIperhatikan

Saat ditanya mengenai berapa gaji yang ingin diterima, kebanyakan pelamar kerja kebingungan menjawabnya. Akhirnya mereka menjawab asal-asalan, bahkan terkadang lebih rendah dari yang seharusnya.

Lalu, bagaimana sebenarnya cara negosiasi gaji dengan tepat? Tips lengkapnya akan dibahas pada ulasan berikut:

1. Mempertimbangkan Situasi Saat Ini

Tips negosiasi yang pertama yaitu mempertimbangkan situasi saat ini. Maksud poin ini adalah Anda harus tahu tingkat kemampuan, pengalaman kerja, dan tingkat pendidikan.

Bagi yang masih fresh graduate tanpa pengalaman, disarankan tidak berekspektasi tinggi dulu pada gaji yang didapat.

Sekarang ini kebanyakan perusahaan mencari pelamar berpengalaman, bahkan ada yang mengajukan syarat minimal berpengalaman 2 tahun bekerja dalam bidang tertentu.

Jika Anda seorang berpengalaman, pastikan untuk mengajukan opsi gaji sebanding. Yakinkan HR untuk menerima pengajuan gaji dengan membuktikan kemampuan yang dimiliki, baik berkaitan dengan soft skill ataupun hard skill.

2. Melakukan Riset Gaji di Bidang Pekerjaan yang Ditekuni

Setiap bidang pekerjaan memiliki standar gaji berbeda. Semakin sulit pekerjaannya, gajinya juga tinggi. Sebelum menentukan gaji, pastikan untuk research terlebih dahulu berapa rata-rata gaji pada bidang pekerjaan yang Anda tekuni.

Selanjutnya, tinggal sesuaikan dengan rata-rata gaji di perusahaan yang dilamar. Dengan begitu, gaji yang didapatkan tidak kebesaran atau kekecilan.

Apabila terjadi proses tawar-menawar, coba yakinkan pada HR bahwa gaji yang diajukan tidak ketinggian jika melihat kemampuan yang dimiliki. Sebab, perusahaan besar biasanya tidak akan menyia-nyiakan orang berpengalaman.

3. Ajukan Special Benefit Juga

Jika ternyata HR sulit menerima penawaran gaji yang Anda ajukan, ubah strategi dengan mengajukan special benefit. Jadi selain gaji pokok, karyawan juga akan menerima tambahan gaji atau special benefit lain.

Tips ini sangat cocok dijadikan solusi bagi yang sangat membutuhkan pekerjaan, tetapi HR tidak mau menerima besaran gaji yang diajukan.

Sebenarnya, meski gaji awal tidak begitu besar, tetapi tetap ada kemungkinan suatu saat akan meningkat. Biasanya perusahaan akan melihat bagaimana kinerja yang diberikan karyawannya selama periode tertentu.

4. Tetap Tenang dan Tunjukkan Sikap Ramah

Pada proses tawar-menawar gaji, tidak menutup kemungkinan akan mengubah suasana menjadi sedikit tegang. Dalam kondisi ini, Anda harus tetap tenang dan mempertahankan kesopanan sekaligus keramahan.

Jangan sampai berubah menjadi brutal, misalnya dengan memaki atau malah merendahkan HR dengan mengunggulkan diri sendiri.

Perlu diketahui, perilaku tersebut berpotensi membuat HR menolak pengajuan gaji. Bukan hanya itu, kemungkinan besar lamaran kerja yang diajukan juga ditolak.

Karena bisa saja proses nego gaji menjadi kesempatan pihak perusahaan melihat bagaimana sikap calon karyawannya.

5. Jangan Ragu untuk Jual Mahal

Maksud dari jual mahal di sini adalah jangan langsung menerima penawaran gaji jika memang belum cocok. Coba yakinkan mereka dengan keunggulan-keunggulan yang Anda miliki, misalnya mengenai pengalaman kerja, soft skill, atau hal lain.

Bagi yang memiliki pengalaman bekerja, bisa mencoba untuk meyakinkan HR dengan menyebutkan gaji di perusahaan sebelumnya.

Tenang saja, meskipun gaji yang ditawarkan tinggi, perusahaan tetap akan mempertimbangkan menerima seorang karyawan. Apalagi jika skill yang dimilikinya berpotensi membawa keuntungan besar bagi perusahaan di masa mendatang.

6. Jangan Malu Untuk Bertanya

Tidak semua perusahaan menawarkan negosiasi gaji. Ketika menemui kondisi ini, tidak ada salahnya Anda menanyakan kepada HR. Dengan catatan, gaji yang ditawarkan perusahaan cukup kecil.

Negosiasi sendiri merupakan aktivitas dua arah yang memungkinkan pihak HR dan calon karyawan saling bertukar pendapat, sehingga bisa meminimalisir terjadinya kesalahpahaman terutama mengenai gaji di masa mendatang.

Tanyakan secara detail apa-apa yang ingin Anda ketahui. Tujuannya agar setelah diterima kerja, tidak ada hal janggal mengenai kesepakatan yang sudah disepakati oleh dua belah pihak.

Selain mengenai gaji, tanyakan dengan jelas apa saja job desk yang nantinya dikerjakan setelah diterima sebagai karyawan.

Hal-hal yang Harus Dihindari Saat Negosiasi Gaji

Hal-hal-yang-Harus-Dihindari-Saat-Negosiasi-Gaji
Hindari Menanyakan Gaji

Selain memerhatikan tips-tips negosiasi gaji, Anda juga harus memerhatikan hal-hal yang harus dihindari saat negosiasi gaji. Dalam hal ini ada tiga hal utama yang harus dihindari, yaitu :

1. Menanyakan Gaji Sebelum Ditanya

Saat melakukan wawancara dengan pihak HRD, jangan tergesa-gesa langsung menyebutkan nominal gaji yang diinginkan sebelum ditanya. Upayakan untuk menciptakan kesan yang baik dari pihak HRD terhadap diri Anda.

Nanti ketika pihak HRD melontarkan pertanyaan tentang nominal gaji yang diharapkan, barulah Anda bisa menyebutkan nominalnya.

Tentu saja Anda harus hati-hati saat menyebutkan nominal gaji tersebut. Jangan sampai Anda menyebutkan nominal terlalu tinggi yang tidak sesuai dengan job desk dan skil Anda, sehingga Anda terkesan serakah.

2. Tarik Ulur dalam Masalah Gaji

Metode tarik ulur mungkin saja efektif digunakan dalam kondisi yang lain, tapi tidak ketika sedang bernegosiasi masalah gaji. Jangan melakukan hal tersebut, karena mengesankan kalau Anda hanya mementingkan masalah keuntungan semata.

Jangan sekali-kali berbohong terkait gaji yang dimiliki sebelumnya, karena hal tersebut bisa menjadi bumerang bagi Anda.

3. Memberikan Ancaman

Hindari memberikan ancaman terhadap pihak HRD, karena hal tersebut bisa mengakibatkan Anda tidak diterima bekerja di perusahaan tersebut. Sebagus apapun skil Anda, perusahaan bisa mendapatkan yang semisal Anda bahkan lebih baik dari Anda.

Puluhan bahkan ratusan orang di luar sana yang menunggu dan siap untuk bekerja di posisi yang Anda lamar, dengan gaji yang lebih rendah dari permintaan Anda.

Itulah ulasan singkat mengenai cara negosiasi gaji dengan benar. Meski tampak mudah, tetapi sebenarnya negosiasi merupakan tahap penting yang bahkan dapat memengaruhi orang diterima kerja atau malah ditolak.