Franchising atau bisnis waralaba adalah model bisnis di mana pemilik merek atau franchisor memberikan izin kepada pihak ketiga atau franchise untuk menggunakan merek, produk, dan sistem bisnis yang telah terbukti sukses dalam mengoperasikan bisnis mereka sendiri.

Model bisnis ini telah menjadi strategi yang terkenal dalam dunia bisnis kontemporer yang memungkinkan pengusaha untuk memperluas bisnis mereka dengan lebih cepat daripada metode bisnis konvensional. Hal inilah yang membuat banyak perusahaan lokal maupun mancanegara yang kian mengadopsi model bisnis ini.

Namun bisnis ini tentu saja memiliki beberapa syarat dan strategi tersendiri untuk keberhasilannya. Untuk itu, artikel berikut akan mengulas seputar apa itu waralaba, jenis, keuntungan, resiko, dan strategi yang dapat membantu.

Apa itu Waralaba

arti waralaba

Disebutkan dalam Peraturan Menteri Perdagangan No. 71 Tahun 2019 bahwa waralaba adalah hak istimewa yang dimiliki oleh individu atau perusahaan terhadap suatu sistem bisnis yang telah terbukti berhasil dalam pemasaran produk atau jasa tertentu, dan dapat dimanfaatkan oleh pihak lain sesuai dengan perjanjian yang berlaku.

Di sisi lain, KBBI juga turut mendefinisikan waralaba atau bisnis franchise sebagai bentuk kerja sama dalam usaha yang melibatkan pembagian hasil sesuai kesepakatan, serta mencakup hak pengelolaan dan pemasaran.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa waralaba adalah bentuk usaha yang didasarkan pada perjanjian di mana pihak yang terlibat setuju untuk mengelola dan menjalankan berbagai aspek dari bisnis tersebut, termasuk promosi dan operasional.

Namun meski franchise memiliki kebebasan untuk mengelola usaha mereka sendiri, tetap harus tunduk pada aturan dan panduan yang ditetapkan oleh franchisor.

Persyaratan Waralaba

persyaratan waralaba
Syarat Bisnis Waralaba Menjadi Ketentuan antara Franchisor dan franchisee

Syarat bisnis waralaba meliputi beberapa hal yang umumnya menjadi ketentuan antara franchisor (pemberi waralaba) dan franchisee (penerima waralaba). Persyaratan dalam hal ini meliputi persyaratan pra-kontrak dan persyaratan teknis.

Syarat Pra-Kontrak

Persyaratan pra-kontrak dalam bisnis ini mencakup identifikasi pemilik usaha, dokumen legalitas, struktur organisasi bisnis, riwayat bisnis, audit neraca dua tahun terakhir, serta jumlah dan daftar unit-unit waralaba.Adapun persyaratan administratif yang harus dipenuhi untuk memulai bisnis ini termasuk:

  • Pengisian formulir permohonan Surat Tanda Pendaftaran Waralaba (STPW) dengan cap perusahaan, tanda tangan Direktur usaha, dan materai.
  • Fotokopi dokumen-dokumen, seperti identitas pemilik, perjanjian waralaba, izin usaha, prospektus penawaran waralaba, bukti pendaftaran Hak Kekayaan Intelektual (HAKI), akta pendirian bagi badan hukum, NPWP pribadi, dan NPWP perusahaan.
  • Penjelasan tentang penggunaan tenaga kerja.
  • Detail komposisi bahan baku atau produk yang akan diwaralabakan.
  • Bukti keanggotaan BPJS Ketenagakerjaan dan BPJS Kesehatan.
  • Surat Kuasa Pengurusan (jika menggunakan perantara).
  • Surat Kuasa yang telah materai (jika dikelola oleh pihak ketiga).

Syarat Teknis

Untuk persyaratan teknis, diperlukan surat rekomendasi dari Dinas Perdagangan setempat. Setidaknya 80% peralatan dan barang dagangan harus diproduksi di dalam negeri, dan franchisor atau pemilik bisnis harus menjalin kerja sama dengan perusahaan skala menengah dan kecil.

Jenis-jenis Waralaba

jenis waralaba
Jenis Waralaba Dibedakan Berdasarkan Jenis produk, Asal Merek, dan Model Bisnis

Jenis-jenis waralaba dapat dibedakan berdasarkan berbagai kriteria, seperti jenis produk atau layanan yang ditawarkan, asal merek, dan model bisnis yang diterapkan. Berikut beberapa jenis bisnis ini yang umum digunakan:

1. Berdasarkan Jenis Produk atau Layanan

  • Produk: Fokus pada penjualan produk fisik tertentu, seperti makanan, minuman, atau barang konsumen lainnya.
  • Jasa: Menyediakan layanan tertentu sebagai produk utamanya. Contoh waralaba ini seperti salon kecantikan, bimbingan belajar, atau jasa kebersihan.
  • Waralaba Gabungan: Menggabungkan unsur produk dan layanan dalam penawarannya, misalnya restoran yang juga menyediakan layanan katering.

2. Berdasarkan Asal Merek

  • Mancanegara: Memperkenalkan merek dari luar negeri yang telah dikenal secara global. Contoh waralabaini adalah seperti McDonald’s, KFC, atau Starbucks.
  • Dalam Negeri: Menggunakan merek lokal yang telah dikenal di dalam negeri, seperti Indomaret, Alfamart, atau Es Teler 77.

3. Berdasarkan Model Bisnis

  • Produk: Franchisor memberikan hak kepada franchisee untuk menjual produk tertentu dengan merek yang dimiliki oleh franchisor.
  • Area atau Wilayah: Franchisee diberikan hak untuk mengelola bisnis di area atau wilayah tertentu.
  • Master franchisor: Seorang franchisee (master franchisor) memperoleh hak untuk mengembangkan dan mengelola beberapa unit di suatu wilayah atau negara.
  • Unit: Franchisee mengoperasikan satu unit bisnis ini secara independen.

4. Berdasarkan Jenis Kemitraan

  • Tradisional: Model ini yang lebih umum di mana franchisee membayar royalti tetap kepada franchisor.
  • Area Pengembangan: Franchisee diberikan hak untuk mengembangkan beberapa unit waralaba dalam suatu wilayah tertentu dalam jangka waktu tertentu.
  • Berbasis Konsinyasi: Franchisee membayar royalti berdasarkan penjualan produk dan tidak perlu membayar biaya awal yang besar.

Kelebihan dan Kekurangan Bisnis Waralaba

Kelebihan dan Kekurangan Bisnis Waralaba
Bisnis Waralaba Memiliki Kelebihan dan Kekurangan

Bisnis waralaba memiliki sejumlah keuntungan dan risiko, serupa dengan bisnis lainnya. Berikut adalah beberapa keuntungan dan risiko yang perlu dipertimbangkan sebelum memutuskan untuk terlibat dalam bisnis ini:

Keuntungan:

1. Pemanfaatan Merek Terkenal

Dalam bisnis waralaba, franchisee dapat memanfaatkan keuntungan dari merek yang sudah mapan dan dikenal luas dan dapat memudahkan promosi produk atau jasa yang ditawarkan.

2. Penggunaan Sistem Bisnis Teruji

Franchisor telah mengembangkan sistem bisnis yang terbukti berhasil yang membantu franchisee untuk memulai bisnis dengan dasar yang kuat tanpa perlu mengembangkan segalanya dari nol.

3. Dukungan dan Pelatihan

Franchisor menyediakan dukungan dalam berbagai aspek bisnis, termasuk pelatihan, bantuan pemasaran, dan dukungan operasional, yang bertujuan untuk memberikan franchisee akses ke sumber daya yang berharga untuk mengembangkan bisnis mereka.

4. Keuntungan Ekonomi Skala Besar

Franchisor sering memiliki skala ekonomi yang lebih besar, sehingga memungkinkan mereka untuk memperoleh harga yang lebih baik dalam pembelian bahan baku dan peralatan. Hal ini dapat membantu franchisee untuk memperoleh harga yang lebih kompetitif.

Risiko

1. Biaya Awal yang Tinggi

Franchisee biasanya harus membayar biaya awal yang signifikan untuk memperoleh lisensi dan hak untuk menggunakan merek dan sistem bisnis, serta membayar royalti kepada franchisor.

2. Keterbatasan Kreativitas

Franchisee yang harus mematuhi aturan dan pedoman yang ditetapkan oleh franchisor dapat mengarahkan mereka pada keterbatasan dalam mengelola bisnis dan mengekspresikan kreativitasnya.

3. Ketergantungan Pada Franchisor

Franchisee bergantung pada franchisor untuk merek dan sistem bisnis yang digunakan, sehingga ketergantungan pada keputusan dan kebijakan franchisor bisa menjadi risiko.

4. Persaingan Ketat

Karena popularitas bisnis waralaba, persaingan antara franchisee dapat menjadi sangat sengit, terutama di industri yang ramai pesaing.

Strategi Membangun Bisnis Waralaba

strategi bisnis waralaba
Membangun Model Bisnis Ini Bisa Menjadi Strategi yang efektif untuk Mengembangkan Bisnis

Membangun model bisnis ini bisa menjadi strategi yang efektif untuk mengembangkan bisnis yang Anda inginkan. Setelah memahami beberapa hal dasar, mulai dari apa itu waralaba, syarat, hingga keuntungan dan resikonya, maka berikut beberapa langkah strategis yang dapat membantu untuk membangun bisnis waralaba :

  • Buat proses dan sistem operasional yang jelas dan terdokumentasi dengan baik agar bisnis Anda dapat mengikuti pedoman tersebut demi menjaga konsistensi merek dan kualitas produk atau layanan.
  • Pastikan bisnis Anda dapat diperluas dengan mudah tanpa mengorbankan kualitas dengan mempertimbangkan beberapa faktor seperti biaya, waktu, dan sumber daya manusia yang diperlukan.
  • Pilih lokasi dengan potensi pasar yang besar dan sesuai dengan konsep bisnis Anda untuk memastikan keberhasilan.
  • Seleksi calon waralaba dengan teliti yang memiliki integritas, keahlian, dan sumber daya yang memadai. Lakukan proses seleksi yang ketat dan berikan pelatihan yang sesuai.
  • Berikan dukungan yang memadai, seperti pelatihan, dukungan, dan evaluasi kinerja secara teratur untuk membantu mereka membangun dan mengembangkan bisnis mereka.
  • Tetapkan standar kualitas yang tinggi untuk semua produk, layanan, dan branding.
  • Berikan dukungan pemasaran yang cukup untuk membantu mereka mempromosikan bisnis dan menarik pelanggan.

Membangun bisnis waralaba adalah upaya yang cukup besar. Namun dengan pemahaman dan strategi yang tepat, bisnis Anda dapat berkembang dengan cepat dan efektif. Oleh karena itu, sebelum memutuskan untuk memulai bisnis ini, penting untuk melakukan penelitian dan evaluasi yang komprehensif untuk memastikan kesesuaian bisnis yang ada dengan kebutuhan dan tujuan Anda.