Menjadi atasan dalam sebuah perusahaan merupakan impian banyak orang. Tapi tahukah Anda kalau pada kenyataannya menjadi seorang atasan bukan hal yang mudah. Sebab, seorang atasan tidak hanya memiliki bawahan, tetapi juga masih memiliki orang yang memiliki posisi di atasnya (atasan).

Berada dalam posisi seperti ini mengharuskan seorang atasan harus bisa mengakomodasi kepentingan atasannya dan bawahannya dengan baik dan benar. Jika dia hanya mengakomodasi posisi atasan, maka akan dicap sebagai penjilat dan tidak adil kepada bawahannya.

Dari sini bisa diketahui kalau menjadi atasan yang berwibawa dan disukai karyawan bukan merupakan hal yang mudah.  Untuk mewujudkannya, Anda perlu mengikuti beberapa tips yang akan disebutkan di bawah ini.

Inilah 12 Tips Menjadi Atasan yang Berwibawa dan Disukai Bawahan

1. Datang Tepat Waktu

datang tepat waktu
Atasan yang Baik Komitmen Tepat Waktu Datang Ke Tempat Kerja

Meskipun Anda seorang atasan, tetap saja status Anda sebagai pekerja yang terikat jam kerja perusahaan. Oleh karena itu, pastikan Anda tetap datang kerja dengan tepat waktu terlepas dari kesibukan Anda di luar pekerjaan.

Jika sering datang terlambat, kemungkinan besar bawahan Anda menjadi tidak respek kepada Anda. Hal ini bisa menyebabkan bawahan Anda ikut-ikutan terlambat datang ke tempat kerja dengan alasan atasan sering terlambat masuk kerja.

2. Tidak Membawa SARA

Orang-orang yang bekerja dalam sebuah perusahaan biasanya berlatar belakang suku dan agama yang berbeda-beda. Sebagai seorang atasan, Anda harus bisa mengayomi seluruh bawahan dan memposisikan mereka sebagai karyawan perusahaan.

Oleh karena itu, fokus Anda dalam berinteraksi dengan bawahan di tempat kerja hanyalah yang berkaitan dengan urusan pekerjaan. Jangan pernah membawa SARA ke dalam perusahaan, karena hal tersebut justru menjatuhkan wibawa Anda.

3. Reward VS Punishment

Salah satu penyebab kekecewaan karyawan terhadap atasannya adalah penilaian yang tidak adil. Hal ini sering terjadi dalam banyak kasus, salah satu contohnya adalah memberikan penilaian yang sama terhadap bawahan yang rajin dengan yang malas.

Penilaian seperti ini justru menjadi demotivasi bagi bawahan yang rajin bekerja. Sebab, karyawan tersebut beranggapan kalau ketekunan dan kerajinannya bekerja selama ini sia-sia belaka.

Sebagai seorang atasan, Anda harus bisa memotivasi bawahan. Salah satu cara yang efektif dilakukan adalah dengan menerapkan reward and punishment. Berikan penilaian yang lebih (reward) kepada bawahan yang rajin bekerja dan berikan sanksi (punishment) kepada bawahan yang malas bekerja.

4. Berinteraksi dengan Bawahan

berinteraksi dengan bawahan
Atasan yang Baik Menjaga Senantiasa Berinteraksi dengan Bawahan

Sebagai atasan yang baik, seharusnya Anda meluangkan waktu untuk berinteraksi dengan bawahan. Manfaatkan waktu luang seperti coffee break atau makan siang untuk berinteraksi dengan bawahan Anda.

Mulailah melakukan obrolan ringan dengan mereka. Topik obrolannya bebas, baik yang berkaitan dengan pekerjaan ataupun tidak. Dengan melakukan hal ini, bawahan Anda akan merasa nyaman untuk berinteraksi dan larut dalam obrolan ringan tersebut.

5. Menjalankan Peraturan Perusahaan Secara Konsisten

Setiap perusahaan pasti memiliki sistem dan aturan tertentu. Sebagai atasan, Anda berkewajiban untuk menjalankan peraturan tersebut secara konsisten. Setiap keputusan strategis yang Anda buat harus senantiasa sejalan dengan peraturan yang berlaku.

Salah satu contohnya adalah ketika seorang bawahan Anda yang merupakan karyawan senior dan berprestasi tidak masuk kerja selama 3 hari, maka selaku atasan Anda harus bisa memberikan tindakan yang sesuai dengan peraturan.

Jangan sampai prestasi yang pernah diraihnya menjadikan Anda tidak menjalankan peraturan perusahaan terkait karyawan yang sengaja tidak masuk kerja dalam beberapa hari.

Selain bisa memberikan efek jera kepada bawahan yang melanggar peraturan, juga memberikan gambaran bagi bawahan lainnya kalau Anda termasuk atasan yang tegas dan tidak pandang bulu dalam menjalankan peraturan perusahaan. 

6. Mengembangkan Budaya Continuous Improvement

Mengembangkan budaya continuous improvement (perbaikan terus menerus) merupakan hal yang seharusnya Anda lakukan sebagai karyawan. Sebab, hal ini sangat berpengaruh terhadap peningkatan proses, produk, atau layanan perusahaan

Untuk mengembangkan budaya continuous improvement, Anda bisa memulainya dengan mengomunikasikan ekspektasi Anda, di samping senantiasa memberikan informasi dan pelatihan kepada bawahan.

Selain itu, Anda perlu memberikan dorongan kepada bawahan agar bisa bekerja secara maksimal dan terus meningkatkan kemampuan mereka. Sampaikan juga kepada bawahan Anda kalau keberadaan setiap dari mereka di perusahaan merupakan hal yang sangat penting.

7. Coaching Bawahan yang Membutuhkan

coaching bawahan
Atasan yang Baik Selalu Berupaya Memberikan Pengarahan Teknis Bagi Bawahan yang Kurang Mahir

Fakta di lapangan kerja menunjukkan bahwa tidak semua bawahan bisa menyelesaikan pekerjaan sesuai harapan Anda. Terkadang ada di antara mereka yang mengalami kendala teknis dan membutuhkan bimbingan Anda sebagai atasannya.

Selaku atasan, Anda seharusnya memberikan informasi yang dibutuhkan dan membimbing bawahan Anda agar bisa mengerjakan dan menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan ekspektasi dan target waktu yang ditetapkan.

8. Mengontrol dengan Baik

Agar target perusahaan bisa tercapai, Anda harus bisa mengontrol kinerja setiap bawahan Anda. Pengontrolan yang bisa dilakukan adalah dengan melakukan rapat mingguan, rapat dua mingguan, atau rapat bulanan.

Evaluasi setiap tanggung jawab bawahan Anda dan minta mereka menyertakan bukti hasil pekerjaannya. Jangan percaya dengan omongan bawahan yang mengatakan kalau semua baik-baik saja.

Apabila terjadi hal-hal di luar perkiraan dan sehingga mengakibatkan adanya target yang meleset, maka segera lakukan evaluasi agar bisa menentukan langkah selanjutnya yang tepat untuk dilakukan.

9. Memperhatikan Keterampilan Teknis

Sebagai atasan, tentu Anda memiliki bawahan. Untuk mengatur para bawahan, Anda membutuhkan ilmu manajerial yang memadai agar bisa mengatur bawahan dengan baik. Sayangnya, banyak atasan yang tidak lagi memerhatikan keterampilan teknis seperti itu.

Agar bisa menjadi atasan yang baik, seharusnya Anda tidak melalaikan hal tersebut. Oleh karena itu, sepantasnya Anda selalu mengasah keterampilan agar tidak bisa dikelabui oleh bawahan Anda. Untuk mengasahnya, Anda perlu sering terjun langsung ke lapangan agar bisa mengetahui realita di lapangan.

10. Menghindari Kebiasaan Buruk

Anda harus bisa memberikan contoh yang baik bagi bawahan. Sebagai atasan, tentu bawahan akan selalu memerhatikan Anda. Kebiasaan-kebiasaan buruk akan berpotensi ditiru oleh bawahan dan menjatuhkan wibawa Anda sebagai atasan.

Salah satu contoh perilaku buruk yang sering dilakukan sebagian atasan dan harus Anda jauhi adalah pergi ke diskotik bersama bawahan. Hal ini merupakan kebiasaan yang buruk dan harus segera Anda hentikan jika terlanjur biasa melakukannya.

11. Tidak Menerima Suap

Sebagai atasan, tentunya Anda sering diberikan wewenang untuk mengerjakan dan mengawasi beberapa proyek basah. Proyek-proyek seperti ini rentan terjadi praktik suap yang melibatkan beberapa departemen terkait, termasuk Anda sebagai penanggung jawabnya.

Ketika mendapatkan tanggung jawab seperti ini, seharusnya Anda tetap berpegang teguh dengan peraturan dan etika kerja. Jalankan proyek tersebut sesuai dengan aturan yang berlaku. Jangan sekali-kali menerima suap atau melakukan penyelewengan dana. Di samping berdosa ketika melakukannya, wibawa Anda juga akan jatuh di mata bawahan dan membahayakan karir Anda.

12. Aktif di Acara yang Diselenggarakan Bawahan

Sudah merupakan hal yang umum jika seorang atasan sering diundang apabila salah seorang bawahan mengadakan acara keluarga, seperti pernikahan, akikah anak, dan lain sebagainya. Jika Anda diundang, sepantasnya menghadiri undangan tersebut.

Selain sebagai bentuk sopan santun dan menghargai pihak yang mengundang, juga menyebabkan Anda akan disukai oleh bawahan. Ingat, posisi Anda sebagai atasan hanya di tempat kerja. Di luar tempat kerja, Anda dan bawahan memiliki kedudukan yang sama.

Itulah beberapa tips yang bisa Anda lakukan agar menjadi atasan yang berwibawa dan disukai oleh bawahan. Coba lakukan satu per satu dari tips-tips yang disebutkan di atas, niscaya Anda akan merasakan dampak positifnya.