Training kerja merupakan aktivitas pembelajaran yang sering digunakan sebuah perusahaan bagi karyawan yang baru aktif. Tidak ada batasan waktu pelaksanaannya, semua kembali kepada kebijakan perusahaan yang bersangkutan.

Tujuan training bukan hanya melatih karyawan dalam menjalankan tugasnya dengan baik dan benar ketika mulai aktif bekerja, tetapi juga untuk memperkenalkan budaya kerja perusahaan. Dengan begitu, karyawan tidak akan terkejut dengan sistem kerja yang berlaku di dalam perusahaan.

Arti Training Kerja

Ilustrasi Training Kerja

Bagi yang sudah lama berkecimpung dalam dunia kerja, tentu istilah training kerja bukan hal yang asing. Melalui kegiatan tersebut, karyawan akan diasah skill, pola pikir, sekaligus pengetahuannya di bidang yang akan menjadi tanggung jawabnya di perusahaan.

Semua itu tidak lain sebagai bentuk upaya dari pihak perusahaan untuk menciptakan SDM perusahaan yang lebih baik dan berkualitas.

Selama proses training, karyawan akan dibimbing dan dilatih agar memiliki kemampuan yang nantinya digunakan dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya. Oleh karena itu, training kerja merupakan salah satu kegiatan yang terbukti efektif meningkatkan pengetahuan dan keterampilan karyawan yang sesuai dengan standar perusahaan.

Kegiatan training biasanya dibimbing langsung oleh trainer dari luar yang didatangkan oleh pihak perusahaan atau dari karyawan senior yang berpengalaman. Tentu keputusan menentukan trainer yang akan membimbing kembali kepada pihak perusahaan.

Tujuan Training Kerja

Training Kerja Memiliki Beberapa Tujuan Utama
Training Kerja Memiliki Beberapa Tujuan Utama

Kegiatan training kerja bisa dikatakan sebagai kegiatan ‘wajib’ dalam sebuah perusahaan, khususnya bagi karyawan baru sebelum menjalankan tanggung jawabnya. Di antara tujuan utamanya adalah sebagai berikut :

  • Memperbaiki retensi dan pertumbuhan karyawan.
  • Manajemen risiko dan meningkatkan efisiensi.
  • Membuat kinerja karyawan sesuai dengan standar perusahaan.
  • Meningkatkan engagement karyawan.
  • Melatih attitude dan penentuan sikap .
  • Mengoptimalkan kemampuan karyawan.

Metode-Metode Training yang Paling Umum

Ada 7 Metode Training Kerja yang Paling Umum Dilakukan
Ada 7 Metode Training Kerja yang Paling Umum Dilakukan

Karena fungsinya yang sangat penting, tentu kegiatan training kerja tidak bisa dilakukan asal-asalan, Ada metode-metode khusus yang memang diterapkan untuk mempermudah karyawan baru dalam mempelajari skill yang menunjang pekerjaannya.

Untuk lebih jelasnya, di bawah ini akan disebutkan beberapa metode training kerja yang sering digunakan beserta penjelasannya masing-masing :

1. Metode On The Job Training

Metode training kerja yang paling pertama disebut on the job training. Metode ini yang paling populer dan paling sering digunakan perusahaan. Dalam penerapannya, karyawan baru akan langsung ditempatkan pada iklim kerja yang sebenarnya.

Pada tahap awal, pekerjaan mereka akan dipantau langsung oleh supervisor atau karyawan senior yang sudah berpengalaman dalam bidang terkait. Selain itu, mereka juga diberi kesempatan mengamati pekerjaan karyawan lain, setelah itu barulah berlanjut pada tahap observasi perilaku.

Metode on the job training sangat efektif dan tidak memakan waktu lama, sehingga lebih sering dilakukan dalam hitungan hari atau beberapa minggu saja.

2. Metode Off The Job Training

Metode yang kedua disebut dengan off the job training. Ketika metode ini dilakukan, karyawan peserta training akan berada di luar lokasi kantor dalam jangka waktu tertentu. Tujuan utama dari metode ini adalah menciptakan lingkungan yang kondusif ketika melatih diri dan mempelajari hal baru.

Tidak seperti on the job training, karyawan baru akan tetap mendapatkan gambaran mengenai proses menjalankan pekerjaannya meski di lapangan yang berbeda.

Metode training kerja yang kedua ini paling sering diaplikasikan pada sistem kerja remote atau bisa juga disebut work from home.

3. Metode Vestibule

Metode yang ketiga disebut vestibule. Metode ini dilakukan dengan cara mengumpulkan para karyawan baru dalam satu tempat terpisah atau ruang isolasi. Di dalam ruang isolasi tersebut, setiap karyawan akan dilatih dengan jenis pekerjaan yang sama dan dalam durasi yang sama.

Jika perusahaan butuh untuk merekrut banyak karyawan, metode yang ketiga ini sangat cocok untuk diterapkan. Proses training juga tidak terlalu lama, meskipun sebagian peserta mungkin mengaku kesulitan memahami arahan yang diberikan.

4. Metode Demonstrasi

Metode yang keempat disebut demonstrasi, Ketika metode ini dilakukan, karyawan baru akan diminta untuk mengurai sekaligus memperagakan sesuatu sesuai contoh nyata dari pekerjaan yang akan dilakukan.

Selama training, peserta harus mengikuti arahan dari pelatih. Nantinya training dimulai dari perencanaan hingga hasil akhir dari perencanaan tersebut. Agar berjalan dengan lancar, training langsung dipandu oleh pelatih, baik terkait cara kerja atau penggunaan alat.

Diharapkan dengan metode ini, karyawan menjadi lebih mudah memahami arahan pelatih karena mereka mendapatkan teori dan praktek secara bersamaan.

5. Metode Simulasi

Metode yang kelima disebut simulasi. Pada metode ini, peserta training akan diperhadapkan pada situasi atau peristiwa yang sangat serupa dengan keadaan di lapangan. Dengan begitu, para peserta training akan merasakan situasi nyata saat melakukan suatu pekerjaan.

Hal ini diharapkan dapat membuat mereka bisa menghadapi berbagai situasi yang mungkin saja terjadi ke depannya, terutama terkait dengan iklim kerja.

Meski membutuhkan dukungan modal besar, tetapi metode ini terbukti efektif dan bermanfaat dalam mempersiapkan karyawan. Contoh metode simulasi yang sering dipraktikkan adalah business management game, latihan laboratorium, permainan rotasi jabatan, studi kasus, dan juga program pengembangan eksekutif.

6. Metode Apprenticeship

Metode yang keenam disebut apprenticeship. Metode ini sangat cocok diterapkan oleh perusahaan yang bergerak di bidang pertukangan atau pengrajin. Konsep kerjanya adalah karyawan baru akan dibimbing langsung oleh ahli berpengalaman dalam mengerjakan proyeknya.

Metode apprenticeship menerapkan metode praktis yang umumnya hanya dilangsungkan dalam jangka waktu singkat.

Meski training dilakukan hanya dalam waktu singkat saja, tetapi pengguna metode apprenticeship berpotensi lebih mudah memahami penjelasan pelatih karena melihat langsung proses kerja di lapangan.

7. Metode Ruang Kelas

Metode training kerja paling terakhir yang sering digunakan adalah metode ruang kelas. Metode yang satu ini termasuk yang paling disukai disebabkan lebih sederhana.

Materi yang disampaikan pada metode training ruang kelas lebih mudah dipahami oleh karyawan dibandingkan metode on the job. Sebab, metode ini menjadikan karyawan baru akan mendapatkan pelatihan di dalam kelas atau area pekerjaan.

Contohnya penerapan metode training ini adalah programmed instruction, metode studi kasus, metode kuliah, dan juga metode konferensi. Model pelatihan secara spesifik dapat disesuaikan dengan kondisi bisnis,

Apa Saja Manfaat Training Kerja?

Training Kerja Memiliki Manfaat Bagi Perusahaan, Manajer, dan Karyawan
Training Kerja Memiliki Manfaat Bagi Perusahaan, Manajer, dan Karyawan

Training kerja merupakan kegiatan yang bermanfaat meski sering dilewatkan oleh sebagian perusahaan. Jika diklasifikasikan, training bermanfaat bagi perusahaan, manajer, dan karyawan. Berikut detail penjelasannya :  

1. Manfaat Bagi Perusahaan

  • Meningkatkan efisiensi, efektivitas, dan produktivitas kerja.
  • Memiliki sumber daya manusia yang lebih ahli dan terampil.
  • Meningkatkan mutu hasil kerja.
  • Mengurangi biaya karena waktu yang terbuang akibat kesalahan dalam bekerja.
  • Meningkatkan sales dan profit.

2. Manfaat Bagi Manajer

  • Dapat membagi load pekerjaan lebih baik dan efisien.
  • Memiliki anggota tim yang lebih ahli dan terampil.
  • Tugas dan pekerjaan dapat berjalan lebih lancar.
  • Dapat mendelegasikan tugas dan tanggung jawab kepada anggota timnya.

3. Manfaat Bagi Karyawan

  • Meningkatkan rasa percaya diri.
  • Menambah skill dan pengetahuan.
  • Mengurangi waktu yang digunakan untuk adaptasi.
  • Meningkatkan kepuasan kerja.

Itulah tadi penjelasan mengenai arti traning kerja dan hal-hal yang berkaitan dengannya. Sebaiknya perusahaan tidak menyepelekan pelaksanaan traning kerja bagi para karyawan disebabkan manfaatnya yang sangat besar.